Every Boy’s Got One – Meg Cabot


Every Boys Got One
Semua Pria Pasti Punya
Meg Cabot
Chicklit
Alih Bahasa: Utti Setiawati
Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama
424 halaman, 18 cm
Oktober 2006

Meg Cabot atau Meggin Cabot adalah salah satu penulis chicklit favorit saya setelah Sophie Kinsella dengan serial Shopaholic-nya. Chicklit Cabot yang pertama kali saya baca adalah The Guy Next Door-yang sangat menghibur. Belum lagi penulis kelahiran Bloomington, Indiana ini juga menulis serial remaja The Princess Diaries-kesukaan adik saya-bahkan sudah di filmkan.

Kali ini, cara penulisan Cabot tidak jauh berbeda dengan The Guy Next Door. Alur cerita disusun melalui sekumpulan E-mail dan catatan harian tokoh dalam ceritanya.

Ceritanya sendiri pun berdasarkan pengalaman pribadi Meg Cabot sendiri saat dia menikah. Tapi tentu tidak sama persis.

Berawal dari catatan belanja Jane Harris dan Cal Langdon yang tengah dalam perjalanan menuju Italia untuk memenuhi undangan kawin lari sahabat masing-masing. Jane dan Cal saling tidak mengenal satu sama lain. Jane sebagai pendamping wanita, Holly dan Cal sebagai pendamping pria, Mark. Jane seorang kartunis, dan Cal penulis dan jurnalis. Perjalanan mereka berempat menuju kota impian, Le Marche, Italia dipenuhi kisah pertengkaran kecil sampai besar antara Jane dengan Cal. Tapi rupanya pertengkaran-pertengkaran tersebut menimbulkan rasa-rasa kebersamaan diantara keduanya untuk saling menyelamatkan pernikahan kedua sahabatnya. Rupanya witing trisna jalaran suko kulino juga berlaku disini, timbullah benih-benih rasa suka diantara keduanya. Hanya saja sayang. Salah satu pacar Cal tiba-tiba datang mengacaukan semuanya.

Lucu dan menggemaskan, menjadikan novel ini salah satu hiburan yang cukup menyegarkan untuk dibaca sambil ngabuburit. Belum lagi kisah wondercat dan The Dude. Pencinta kucing pasti suka novel ini.

Image hosted by Photobucket.com

Digital Fortress - Dan Brown

Image hosted by Photobucket.com

Digital Fortress (Benteng Digital)
Dan Brown
PT Serambi Ilmu Semesta
Edisi Soft Cover
Bahasa
567 halaman


‘Quis custodiet ipsos custodes’
(siapa yang akan mengawasi sang pengawas)


Sepertinya Digital Fortress atau Benteng Digital adalah novel ketiga Dan Brown yang telah diterjemahkan oleh Serambi, juga merupakan novel ketiga Dan brown yang saya miliki tetapi justeru yang pertama kali saya baca. Aneh rasanya apabila menyebut nama Dan Brown tanpa mengulas sedikit tentang The Da Vinci Code, Ia adalah penulis novel yang telah menelurkan sebuah novel fenomenal The Da Vinci Code dan telah dinobatkan sebagai penulis buku terlaris abad ini. Bahkan novel fenomenal itu pun telah di filmkan dengan Tom Hanks dan si Cantik Audrey Tatou sebagai leading actors nya. Untuk filmnya tentu saja saya sudah menontonnya di 21.


Tidak jauh berbeda dengan novel terdahulunya, kali ini lagi-lagi Dan Brown banyak bermain dengan sandi, kode, atau ilmu kriptografi. Dengan alur yang sederhana, lamban, rumit, detil dan sedikit menegangkan, novel ini diakhiri dengan multiple klimaks, ketegangan yang berulang. Rupanya itu sudah menjadi ciri khas dari Brown.


Digital Fortress mempunyai seorang tokoh cantik bak malaikat dan genius, Susan Fletcher, kegeniusannya menjadikannya sebagai kepala kriptogafer di NSA, sebuah lembaga rahasia di US. Tetapi kegeniusannya justeru mengantarkan Susan pada sebuah konspirasi terbesar dan berbahaya. Sebuah kode yang diciptakan oleh seorang kriptogafer Jepang yang memiliki dendam terhadap US, telah memporak poranda sistem keamanan US. Kode pamungkas, kuat, berbahaya dan tak terpecahkan harus dihadapi oleh Susan, demi keamanan negara tentunya, walaupun nyawa sang kekasih menjadi taruhannya.


Buku ini boleh juga, sedikit mengajarkan saya bagaimana berbahasa sandi. Jadi selain menghibur, sedikit ilmu kriptografi bisa kita peroleh. Apalagi Dan Brown sepertinya sengaja dengan begitu saja menyertakan sebuah kode sandi angka di halaman belakang buku ini, tertarik memecahkannya? Baca saja, tapi kalau saya, belum tertarik, kecuali ada hadiah gratis novel Dan Brown seumur hidup =p

Image hosted by Photobucket.com

Bordir - Marjane Satrapi

Photobucket - Video and Image Hosting


Embroideries
Novel Grafis
Marjane Satrapi
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Gramedia Pustaka Utama
Dewasa
Bahasa
136 halaman
19 cm


“membicarakan orang di belakang punggung mereka berguna untuk melepaskan unek-unek’


Membicarakan orang, itulah rutinitas Marji dan neneknya dan teman-teman neneknya disaat acara samovar siang sampai malam tiba. Dari ritual samovar itu mengalirlah cerita-cerita (atau lebih pasnya disebut acara ngegosip) yang menarik seputar perempuan dalam hubungan dengan lelaki, khususnya perempuan-perempuan timur tengah lebih tepatnya Iran, yang dari luar tampak ‘aku baik-baik saja’ tetapi ternyata menyimpan segudang kejutan, yang mengalir begitu saja sampai tak terasa setiap halaman sudah selesai saya cubiti.


‘Kau harus sangat berhati-hati dalam memilih calon suami. Jangan menikah mengandalkan hatimu, pakai otakmu’

‘Jangan dengarkan dia! Kau mesti menikah dengan orang yg kaucintai. Aku menikah karena dijodohkan. Akibatnya? Aku tidak pernah tahu arti cinta, sebab cinta adalah lawan akal sehat.’

‘Pernikahan itu seperti main judi; kadang-kadang menang, seringkali kalah. Meski kau sangat mencintai pasanganmu, belum tentu hasilnya selalu bagus.’

‘Ya tapi sementara menunggu pernikahan itu memburuk, kau bisa merasakan kebahagian’

‘Tidak ada gunanya menikah!’


Segar penuh kontroversial, begitulah kiranya kesan saya terhadap novel grafis dewasa karya Marji, atau Marjane Satrapi ini, seorang perempuan kelahiran Iran yang tinggal di Paris. Bisa saja cerita novel setebal 136 halaman ini diilhami oleh kisah kehidupan pribadi sang penulis, karena nama tokohnya seolah-olah memakai nama keluarga Marjane sendiri.

‘...kau sadar, tidak? Pakaian-pakaian kotornya, pakaian dalamnya yang menjijikan, urusan menyetrika sehari-hari, napasnya yang bau, wasirnya yang kadang-kadang kumat, batuk pileknya, belum lagi suasana hatinya kalau sedang buruk..dan marah-marahnya...semua itu untuk istrinya. Saat laki-laki sudah beristri mendatangi pacar gelapnya... pakaiannya selalu licin dan rapi, giginya putih cemerlang, napasnya wangi..suasana hatinya selalu bagus, dia senang bercakap-cakap, dia akan bilang padamu: kau cantik dan cerdas..bersamamu aku tidak pernah bosan...kau luar biasa...mutiara yang langka....dia datang untuk bersenag-senang denganmu’



Dikemas dengan gambar sederhana berwarna hitam putih dan mengena, novel ini tetap mudah dinikmati. Marjane dengan mudahnya membuat saya terhibur, cekikikan sendiri membacanya.


‘Aku bisa mengerti kau menangisi perhiasan-perhiasanmu. Tidak setiap hari kau diberi hadiah emas berkilo-kilo. Tapi mengenai keperawananmu.. berhubung kau sudah menikah dan bercerai, wajar saja kau tidak perawan lagi! Sekarang kau bisa bercinta dng siapa pun yg kau inginkan, dan tidak bakal ada yang tahu! Kan tidak ada meteran di bawah sini!’


Selebihnya baca sendiri aja deh...dijamin, terbengong-bengong, senyum senyum, ketawa-ketiwi, dan cekikikan gak jelas...


Image hosted by Photobucket.com

Saya Terbakar Amarah Sendirian-Andre Vltchek & Rossie Indira


Saya Terbakar Amarah Sendirian
Pramoedya Ananta Toer dalam perbincangan dengan Andre Vltchek & Rossie Indira
Andre Vltchek dan Rossie Indira
KPG
Cetakan Pertama, Januari 2006
Bahasa
131 halaman
Soft Cover

Jawanisme adalah taat dan setiap kepada atasan, yang pada akhirnya menjurus kepada fasisme. Kita namakan fasisme jawa saja ya, dan sistem ini tumbuh dan berkembang dengan sangat subur pada masa Soeharto’

‘Bukan, saya bukan Marxis, tapi “Pramis” (tertawa). Saya tidak pernah menganut suatu ajaran apapun, saya hanya mengikuti ajaran saya sendiri. Belajar dari pengalaman hidup sendiri. Tapi saya percaya pada keadilan dan kesetaraan sosial’





Pramis! Sungguh suatu ajaran yang tidak biasa, kontroversial untuk pemikiran saya. Ketidaksukaan Pram akan jawanisme-walau Pram orang jawa-budaya yang menganut paham ‘apa kata’ atasan. Indonesia yang tidak memiliki budaya tradisional. Dan kekecewaannya terhadap tuhan membuat Pram tidak percaya lagi akan Tuhan, penderitaannya selama menjadi tapol. Semua tertuang dengan gamblang, lugas, tanpa tedeng aling-aling oleh bung Pram sendiri di buku ini.

‘kebudayaan Indonesia yang kaya? Omong kosong, saya tidak setuju! Kebudayaan Indonesia sangatlah miskin. Mana yang disebut budaya Indonesia? Budaya Indonesia yang sebenarnya belum lahir’

‘menurut saya, agama hanya mengajarkan orang untuk mengemis, karena berdoa kan sama saja dengan mengemis, tapi mungkin akan banyak orang yang tersinggung dengan pandangan saya ini’

Ditulis oleh Andre Vltchek, orang Amerika, penulis, analis politik dan pembuat film asal amerika, dan Rossie Indira, seorang arsitek yang juga seorang penulis di harian The Jakarta Post dan Gatra.
Buku ini hampir menguak semua misteri yang terjadi di tahun 1965 dan menjawab semua pertanyaan yang ada dipikiran saya tentang kisah penulis terbesar Indonesia, Bung Pram, tetapi juga sekaligus menimbulkan pertanyaan baru yang ingin saya tanyakan pada beliau, hanya sayang...banyak sayang...

‘ sampai sekarang, setiap malam mimpi saya buruk terus. Saya akan sangat senang kalau semalam saja tidak mimpi buruk. Mimpi buruk ini bisa dalam berbagai bentuk. Kadang saya sedang diuber-uber militer, kadang saya sedang dianiaya. Bentuk mimpi yang tidak terlalu buruk adalah dalam bentuk kerja paksa. Tapi semua ini tidak pernah hilang’

Sungguh memilukan kisahnya, pantas saja Bung Pram memiliki hobi membakar sampah setiap paginya. Buku ini membuka satu lagi mata hati saya.

‘tapi kalau saya berpikir tentang Indonesia, saya merasa kebakaran sendiri, dan hal ini tidak pernah hilang’

Image hosted by Photobucket.com

Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek - Djenar Maesa Ayu


Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek
Kumpulan Cerpen
Djenar Maesa Ayu
Gramedia Pustaka Utama
Bahasa
Cetakan Kedua; Januari 2006
117 halaman
Soft cover

Tiap malam ia menempelkan telinganya lekat-lekat ke dinding. Bulu-bulunya merinding. Mengeras pula kedua puting. Dan jantung berdetak keras seperti orang yang pertama kali bungy jumping’

Kumpulan cerpen Cerita Pendek Tentang Cerita Pendek sebenarnya Djenar. Saya suka sekali dengan cara penulisan dan pemilihan kata. Hampir semuanya berirama dan tak terlihat itu disengaja, seolah begitu adanya, sama seperti judulnya, it rhymes.

Walau pun begitu, tema-tema yang diangkat dalam 16 cerpennya hampir semuanya bertemakan tentang cinta gelap. Suka tidaknya akan tema tentu bergantung pada selera. Jujur saya lebih suka pada ‘Mereka Bilang Saya Monyet’ dibandingkan dengan kumpulan cerpen Djenar kali ini. Memang sih sebelumnya sudah diperingatkan oleh penerbit,



PERINGATAN PENERBIT
Buku ini hanya untuk pembaca dewasa dan terlarang untuk pembaca yang merasa mengerti tentang cinta




Saya sudah dewasa belum juga tidak merasa mengerti akan cinta, akan tetapi tetap tidak membuat saya tergila-gila akan cerita di kumpulan cerpen Djenar kali ini.

Tapi sekali lagi yang perlu diingat, penulisan Djenar makin matang, dewasa dan keren banget gitu lhoh!!!

Image hosted by Photobucket.com

The Dalai Lama Little Book Of Wisdom - The Dalai Lama


The Dalai Lama Little Book Of Wisdom
His Holiness The Dalai Lama
HarperCollinsPublishers
Inggris
400 halaman
Hard Cover


‘ With the realization of one’s own potential and self-confidence in one’s ability, one can build a better world’


The Dalai Lama Little Book Of Wisdom adalah salah satu bacaan favorit saya. Karena itulah, walaupun sudah lama sekali membaca buku ini, saya ingin sekali menceritakan buku ini di sini.
Sesuai dengan judulnya, buku ini berukuran juga relatif kecil bila dibandingkan dengan buku lain di rak buku saya. Tetapi walau pun kecil sarat sekali dengan pemikiran yang besar. Kecil-kecil cabe rawit.

‘ It must be said that genuine compassion is not like pity or a feeling that others are somehow lower than you. Rather, with genuine compassion you view others as more important than yourself ‘

Terdiri dari sepuluh chapter, yaitu; contentment, joy and living well; facing death and dying; dealing with anger and emotion; giving and receiving; transforming the mind; transforming through altruism; transformation through insight; eight verses of transforming the mind; compassion-the basis for human happiness; dan chapter terakhir, questions and answer.

when we go to hospital, irrespective of the doctor’s quality, if the doctor shows genuine feeling and deep concern for us, and if he or she smiles, then we feel OK. But if the doctor shows little human affection, then even though he or she may be a very great expert, we may feel unsure and nervous. This is human nature’

Chapter kesukaan saya adalah chapter sembilan, apalagi kalau bukan compassion-the basis for human happiness.

Setiap halaman berisi tema yang berbeda-beda, kadang berisikan kalimat panjang, kadang pendek. Kehidupan, kebahagiaan hidup, kematian, kemanusiaan, kemarahan, keikhlasan semua dibahas secara singkat, mengena dan dalam. Bahkan seulas senyum pun mempunyai arti yang mendalam bagi Sang Dalai Lama ini.

‘ The smile is a very important feature of the human face. But because of human intelligence, even that good part of human nature can be used in the wrong way, such as sarcastic smiles or diplomatic smiles, which only serve to create suspicion. I feel that a genuine, affectionate smile is very important in our day-to-day lives. How one creates that smile largely depends on one’s attitude. It is illogical to expect smiles from others if one does not smile oneself. Therefore, one can see that many things depend on one’s own behaviour’

Membaca buku ini tidak pernah bosan, bahkan membaca halaman yang sama berkali-kali juga tidak akan bosan. Karena setiap kali membaca di waktu yang berbeda walau di halaman yang sama, makna yang bisa kita ambil pun bisa berbeda-beda, ajaib kan?!

Image hosted by Photobucket.com

Mengapa Pria Punya Putting Susu? - Billy Goldberg, M.D. & Mark Leyner


Mengapa pria punya puting susu? (Ratusan pertanyaan yang tak berani Anda tanyakan pada dokter)
Billy Goldberg, MD dan Mark Leyner
Gramedia
Bahasa
Non fiksi
151 halaman

‘...ketika harus memilih antara dikencingi dan diludahi, saya memilih dikencingi. Ini bukan kelainan. Urin yang normal itu steril. Urin terdiri atas cairan, garam, limbah, tapi bebas dari bakteri, virus dan jamur. Tidak selalu wangi, tapi jelas lebih bersih daripada ludah. Ludah mengandung banyak sekali bakteri dan karena itu kotor dan menjijikan...’

Ternyata tidak betul kalau kita menguap disebabkan karena kekurangan oksigen. Kebanyakan kita menguap karena rasa empati kita setelah melihat orang lain menguap. Jadi menguap itu menular! Ternyata ikan pun menguap, could you imagine that?!

Ternyata lidah itu adalah otot yang terkuat dalam tubuh kita, sesungguhnya lidah adalah kumpulan empat buah otot.

Ternyata sperma itu bergizi, jumlah total kalorinya lima, berasal dari protein, enzim, fruktosa, air, vitamin c, asam sitrat, fosfat, bikarbonat, seng dan prostaglandin, katanya sih cukup bagus untuk sarapan. (WHAT?!)

Ternyata walaupun tidak bertulang penis itu bisa patah, dan perempuan bisa berejakulasi karena memiliki kelenjar Skene.

Ternyata kita lebih baik meminum urin lebih baik daripada meminum air laut disaat kita terdampar di tempat yang kering kerontang.

Ternyata semakin tua, telinga kita semakin membesar.

Dan....

Ternyata duduk terlalu lama di toilet bisa menyebabkan hemorrhoid.

Ditulis oleh Mark leyner dan Billy Goldberg, seorang penulis skenario dan dokter ER, buku ini sekaligus menambah pengetahuan kita dan juga menghilangkan stress. Judul asli dari buku ini adalah Why Do Men Have Nipples? Hundreds of Questions You'd Only Ask a Doctor After Your Third Martini. Dari buku ini saya jadi tahu kalau kelamaan duduk di toilet bisa menyebabkan wasir. Sayang sekali, padahal buku ini teman yang menyenangkan di toilet sana.


Image hosted by Photobucket.com

Filosofi Kopi - Dee



Filosofi Kopi
Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
Dee
Truedee Books dan Gagas Media
Bahasa
Cetakan I: Februari 2006
134 halaman
Soft Cover

‘ Sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi, dan alasan cinta yang tadinya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral, investasi waktu, perasaan, serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.
Cinta butuh dipelihara. Bahwa di dalam di dalam sepak-terjang-nya yang serba mengejutkan, cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.
Cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar, atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkanmu-entah kapan dan kenapa. Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan.....karena cinta adalah mengalami.’

Filosofi Kopi, kumpulan cerita dan prosa karya Dee ini terdiri dari 18 cerita dan prosa; Filosofi Kopi, Mencari Herman, Surat Yang Tak Pernah Sampai, Salju Gurun, Kunci Hati, Selagi Kau Lelap, Sikat Gigi, Jembatan Zaman, Kuda Liar, Sepotong Kue Kuning, Diam, Cuaca, Lara Lana, Lilin Merah, Spasi, Cetak Biru, Buddha Bar, Rico de Coro. Yang ditulis dan dikumpulkan selama satu dekade. Temanya bermacam-macam tapi Dee mengaku bahwa cinta tetap menjadi topik favoritnya. Bukan hanya cinta antara dua insan, tetapi cinta yang bertranformasi. Misalnya cinta sang barista akan kopi atau bahkan cinta antar kecoa. Saya pikir Filosofi Kopi dan Sikat Gigi sangat unik walaupun favorit saya adalah Surat Yang Tak Pernah Sampai dan Rico de Coro. Khusus judul yang terakhir ini sedikit mengingatkan saya terhadap The Tale of Despereaux-nya Kate DiCamillo tetapi dengan cerita yang lebih menggemaskan dan bumbu yang lebih segar dengan akhir yang tragis, dan bahkan salah seorang teman saya berkomentar lewat sms, “Rico de Coro keren!”. Intinya semua tulisan Dee disini mengajak kita berimajinasi dengan pikiran kita sendiri, berfikir, dan kemudian tersenyum atau bahkan menitikkan air mata, menyentuh hati.

Goenawan Mohammad berujar, “Dee memikat pada ritme kalimat. Kalimatnya berhenti atau terus bukan hanya karena isinya selesai atau belum, tapi karena pada momen yang tepat ia menyentuh, mengejutkan, membuat kita senyum, atau memesona.” Kepekaan Dee memang sangat memikat. Ceritanya berwujud menjadi sebuah sandiwara kecil dalam imaginasi saya, walau di sekali cerita Dee kurang konsisten dalam penokohan karakter di satu episode cerita filosofi kopi, dan membuat pementasan sandiwara kecil dalam imaginasi saya sedikit tersendat-sendat, namun hal itu tidak terlalu berarti memang, karena hanya sedikit tersendat, kemudian mengalir lagi dengan indah, lugas, dan cerdas! Cerkas lebih tepatnya, kalau lagi-lagi boleh meminjam istilah dari Bapak Goenawan Mohammad.

‘Pohon besar tumbuh mendekati langit dan menjauhi tanah. Ia merasa telah melihat segala dari ketinggiannya. Namun masih ingatkah ia dengan sepetak tanah mungil waktu masih kerdil dulu? Masih pahamkah ia akan semesta kecil ketika semut serdadu bagaikan kereta raksasa dan setetes embun seolah bola kaca dari surga, tatkala ia tak peduli akan pola awan di langit dan tak kenal tiang listrik?’

Image hosted by Photobucket.com

Mr Maybe - Jane Green






Mr Maybe
Jane Green
Gramedia
Bahasa
536 halaman

Pernah mengalami dilema harus memilih diantara dua orang lelaki? Kalau ya, berarti kamu senasib dengan Libby Mason. Libby kebingungan harus memilih satu diantara dua lelaki , siapakah yang paling cocok menjadi suaminya?

Libby beranggapan, Mr Right haruslah lelaki berkantong tebal, mapan tentunya, dan berkedudukan. Berbeda dengan pacarnya yang sekarang, Nick. Bagi Libby, Nick hanyalah seorang lelaki tampan tapi kere, bukanlah Mr Right tapi hanya sebagai Mr Maybe, atau selingan, Libby yakin dia tidak akan jatuh cinta padanya. Walau pun pada kenyataannya Nick adalah lelaki penyayang dan bisa membuatnya tertawa.

Tentu saja, masalah datang saat lelaki impian berkantong tebal, mapan, dan berkedudukan datang mendekati Libby. Dia adalah Ed Mc Mann. Tetapi benarkah Ed sang MR Right?! Hanya Libby yang tahu..

Namun demikian, kurasa kau tidak bisa memilih mau suka pada siapa’

Segar, ringan khas chicklit tetapi dalam khas Jane Green dengan Jemima Jones-nya. Alurnya lamban tapi pasti, dan nggak bikin ngantuk.




Image hosted by Photobucket.com

Childtimes: A Three-Generation Memoirs by Eloise Greenfield






Childtimes, A Three Generation Memoir
Eloise Greenfield & Lessie Jones Little
HarperTrophy
Inggris
178 halaman


' We already had enough chores to do, we sure didn't want to do anything twice.'


Akhir-akhir ini, membaca buku benar-benar merupakan suatu kemewahan tersendiri untuk saya, mungkin sampai tiga bulan ke depan. Dengan beberapa deadline dalam keseharian, curi-curi waktu untuk membaca buku pun terjadi. Bagi saya membaca adalah sebuah pelarian yang sempurna dari ke-beribet-an hidup, sangat sempurna.
mulai dari waktu duduk menunggu, di dalam kemacetan lampu merah, sejenak sebelum tidur, bahkan saat duduk di toilet pun saya pergunakan untuk membaca.

Awalnya ingin menyelesaikan Paulo Coelho tetapi malah membaca ChildTimes, yang memang terlebih dahulu saya miliki. Buku ini saya beli di sebuah bazar buku bekas di Bandung. Seperti biasa untuk memutuskan membeli sebuah buku, saya harus terlebih dahulu jatuh cinta terhadap potongan kalimat yang terdapat dalam buku tersebut. Kali ini kalimat tersebut adalah

' People are a part of their time. They are affected, during the time that the live, by the things that happen in their world. Big things and small things.'


Childtimes, bertutur tentang tiga generasi afro amrik, dari zaman perbudakan, transisi dan sekarang. Nenek, ibu dan cucu ini berusaha menggambarkan untaian waktu yang mereka alami, dan bagaimana semuanya membentuk kepribadian mereka. dalam buku ini juga disertakan beberapa dokumentasi foto. menarik melihat perbedaaan latar belakang waktu antara ketiga wanita tersebut dan bagaimana semuanya membantu mereka untuk mengambil keputusan dalam hidupnya. Jadi berpikir dan membuat saya sadar, kalau selama ini saya seringkali menganggap pemikiran ibu atau nenek saya aneh, mungkin memang 'waktu' lah penyebabnya.


' This book is about three children and thei times, the times in which they grew up. It's about how those times were similar and how they were different.'


Image hosted by Photobucket.com

The Real Dezperate Housewives-Asma Nadia, dkk


The Real Dezperate Housewives
Seri Edu-Moms
Asma Nadia, dkk.
Lingkar Pena
249 halaman






“We all have the moments of deperation, (Marry Alice, Desperate Housewives)”


Terinspirasi oleh quote dari serial tv Desperate Housewives yang baru saja ditayangkan oleh salah satu televisi swasta kita, Asma Nadia dan teman-temannya, sesama ibu-ibu rumah tangga (para superMom) mengumpulkan tulisan sedikit pengalaman mereka selama menjadi seorang ibu, seorang istri, menantu dan seorang anak. Berupa kumpulan cerita yang berkisahkan tentang masa-masa sulit menjadi seorang ibu. Beberapa ditulis menjadi sebuah masa sulit tetapi lucu, misalnya Insiden-Insiden Kecil Itu kisah dari Hj. Insana Malik dan beberapa membuat saya tidak tega untuk membacanya, Kemerlip Langitku dikisahkan oleh Pipiet Senja, dan juga membuat saya terkagum-kagum, Super Mom dikisahkan oleh Nadhira Khalid Bathef, dan masih ada 13 kisah pengalaman-pengalaman super mom yang lain yang dibukukan menjadi satu dalam buku berkover dengan warna ceria walaupun anak-anak yang digambar menangis semua.

“Positive Thinking, melihat semua dari sisi baiknya dan ambil hikmahnya. Kalau pikiran masih kusut juga, saya kembali mengingat komitmen awal menikah adalah ibadah”

Pada intinya The Real Dezperate Housewives bercerita kalau manusia ya tetaplah manusia, akan mustahil menuntut kesempurnaan darinya, tulang boleh sama putih, tetapi rambut kan sudah beda warna, begitu pun pemikirannya, keinginan, dan motivasi manusia jadi berbeda beda. Karena itu wajar saja dalam setiap pelaku rumah tangga terjadi sedikit benturan, hanya saja bagaimana kita menghadapinya.
Akhirnya, saya rasa buku ini bagus kok! Banyak sekali hikmah yang bisa saya ambil dari buku ini, untuk menjadi bekal nanti kalau sudah berumah tangga.

Image hosted by Photobucket.com

Ugly Duckling, Beautiful swan- Roslina Verauli, M. Psi.


I was an Ugly Duckling, I am A beautiful Swan
Roslina Verauli, M.Psi.
KataKita
Psikologi Populer
147 halaman






"Banyak orang merasa dirinya seperti Ugly Duckling, tidak percaya diri sehingga tidak mudah bergaul dan berkembang. Padahal setiap orang punya kapasitas keangsaan: potensi yang dapat dikembangkan agar bisa mengenali dan menghargai diri sendiri. Jangan biarkan dirimu menjadi Ugly Duckling. Tampillah sebagai Beautiful Swan!"

Terinspirasi oleh kisah Ugly Duckling, sebuah dongen klasik dari Hans Christian Andersen, Roslina,Penulis buku ini ingin membantu bagi mereka yang sering merasa minder karena kekurangan yang ada pada dirinya. Atau, mereka yang ingin membantu orang-orang disekitarnya agar dapat mengatasi masalah-masalah kepribadian yang mereka alami.

Awalnya membaca buku ini, merasa kalau buku ini ditujukan untuk anak remaja, karena semua masalah yang diambil sebagai contoh kebanyakan memang masalah remaja. Menyenangkan pada awalnya, ringan karena semua terasa sangat membumi, memang apa adanya, tetapi semakin menuju halaman akhir, saya semakin sulit mengikutinya, makin terasa berat untuk bisa menyelesaikan buku tipis ini, jadi bertanya, siapa sebenarnya yang diharapkan membaca buku ini oleh Penulis.
Image hosted by Photobucket.com

Perjalanan Mata dan Hati - Prima Rusdi


Perjalanan Mata dan Hati
(Kumpulan tulisan Prima Rusdi untuk Cosmogirl Indonesia 2002-2003)
Prima Rusdi
Terrant Books
150 halaman








“Kalau kamu pikir yang bisa terkena polusi hanya air atau udara, silakan berpikir lagi”

Perjalanan Mata dan Hati adalah sebuah kumpulan tulisan Prima Rusdi untuk sebuah majalah ABG, Cosmogirl Indonesia dari tahun 2002 sampai tahun 2003. Otomatis buku ini sebenarnya ditujukan untuk ABG. Awalnya merasa salah beli, karena saya merasa saya bukan ABG lagi. Tetapi setelah membuka dan membacanya, rasa salah beli tadi berubah menjadi rasa kagum.

Penyajian tulisan di buku ini tidak biasa, menarik kalau boleh saya bilang. Karena kumpulan tulisan ini tidak hanya berisi tulisan tapi juga banyak menampilkan gambar. Bermacam gambar yang menarik yang menghiasi tulisan di buku ini, bukan gambar seperti pada novel grafis pada umumnya, tetapi gambar yang mewakili tulisan sebagai pemanis, sehingga disain penyajiannya menjadi salah satu daya tarik utama buku ini. Kalau saja gambar-gambar itu tidak ada mungkin buku ini akan kurang menarik dan kurang dilihat, dan akan menjadi sangat tipis sekali. Mulai dari foto etalase sebuah salon, sobekan kertas koran, kloset dengan dinding penuh coretan, sampai gambar laut pun ada. Seolah benar-benar ingin memperlihatkan perjalanan mata dan hati penulis.

Prima Rusdi adalah salah satu penulis cerita film layar lebar Ada Apa Dengan Cinta, dan co-writer Eliana Eliana. Lahir di Gottingen, Jerman besar di Jakarta. Dengan latar belakang itu mungkin, satu judul tulisan di buku ini ditulis dengan model seperti skenario film. Bukan hanya berisikan cerita pendek, tetapi pada intinya kumpulan tulisan di buku ini kurang lebih adalah panduan bagaimana menjadi seorang remaja yang oke punya.

“kesimpulannya, mulailah menghargai orang lain, siapapun dia tanpa terkecuali. Sesederhana itulah inti ‘merdeka’ yang untuk hari ini bisa diartikan sebagai saling menghargai antar manusia. Jadi, selalu gunakan mata dan hati saat bertindak dan mudah-mudahan kamu pun siap senantiasa jadi orang ‘merdeka’”

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Romaji Diary And Sad Toys-Takuboku Ishikawa


Romaji Diary And Sad Toys
Takuboku IshikawaTuttle Publishing
279 halaman


"There are two ways of going through the world, only two. One, all or nothing, is to fight against everything. This way means to win or die. The other way means never to win but never to be defeated either. A man who is never defeated has freedom from care. The man who always wins has spirit. And neither one will ver fear anything. But thinking in this way doesn’t make me feel the least bit cheerful, nor does it lift my spirit. It makes me sad"

Romaji Diary and Sad Toys merupakan sebuah buku harian dan kumpulan puisi seorang sastrawan jepang, yang ditulis mulai bulan April-June Rahun 1909. Berisikan tentang keputusasan seorang Takuboku terhadap hidup dan penyakit Tuberculosis yang dideritanya. walaupun bahasa penulisan yang sebenarnya adalah bahasa jepang setelah dialihbahasakan menjadi bahasa inggris,keputusaansaanya yang disebabkan oleh penyakit yang dideritanya terasa banget di puisi puisi yang ditulis, tetapi bagaimanapun menderitanya Takuboku tidak pernah menyerah.

Death! Death!
My Only wish!
What a real putting to death?
wait, merciful gods!
For one moment wait!

Putus asa, semangat hidup dan penderitaan terhadap keadaan yang dialaminya semuanya tergambarkan dengan jelas di semua tulisannya, baik yang berupa tulisan harian maupun Tanka (puisi tradisional jepang).

Not cured
And still not dying
This bitterness more and more each day these last several months!
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing-Alif Danya Munsyi


9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing
Alif Danya Munsyi
KPG

163 halaman


"Dari perangai yahudi rentenir itu, turun dalam bahasa Indonesia, dari kata bahasa Betawi, Judes, untuk arti perangai seseorang yang culas, licik, curang, dengki, jahat tidak jujur"


Sebenarnya buku ini bukanlah jenis buku yang akan saya beli ketika melihatnya di sebuah toko buku. Karena itu kalau saya membacanya bukan karena telah membelinya tetapi karena seseorang telah memberikannya sebagai kado.

Dari judulnya mungkin kita sudah bisa menebak kalau kumpulan tulisan di buku ini berisi asal usul kosakata indonesia, yang awal saya bayangkan pastilah sangat njelimet. Tetapi setelah saya baca, ternyata sangat menghibur, pembahasannya sangat khas, segar, istimewa dan bahkan lucu.Misalnya kata judes ternyata berasal dari bahasa Ibrani "judas", atau kue odading dari bandung pun tak disangka-sangka berasal dari bahasa belanda "O, dat ding?", juga dari buku ini akan kita ketahui hubungan antara kata "bangkrut" dangan bangku yang rusak.

Ditulis oleh Alif Danya Munsyi atau lebih kita kenal dengan Remy Sylado dengan nama aslinya Yapi Tambayong, pembahasan asal muasal kosakata indonesia ini menjadi sangat tidak membosankan untuk saya, dan selanjutnya membuat saya menjadi lebih tertarik untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang kosakata indonesia, apalagi jika buku itu ditulis oleh seniman multidimensi ini.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

the other bookstorian nita# kupunyabuku# chihiro's box# kw# mitora in reviews# alpha# ferina# iboekoe# klub sastra bentang# kobo# h_tanzil# bacaan-ally# evolia# mimimama# pohon kata kata# nita# Bookstores buku kita# kutu buku# kios buku# ini buku# buku bekas#